Siapa
yang suka makan mi, acungkan tangan. Satu, lima ... tiga puluh orang .... Yup, mi memang digemari masyarakat. Anak-anak maupun orang dewasa suka
makan mi. Bahkan, mi yang tadinya hanya dikenal masyarakat Asia, kini telah
mendunia.
Mi Basah dan Mi Kering
Mie
Lovers sudah pada tahu, kan, kalau
dulu hanya ada mi basah? Mi dibuat dari adonan mi yang digulung dan ditarik
berulang kali ... dengan tangan! *Pfuh,
usap keringat. Sampai akhirnya, mi kering diciptakan di Jepang pada tahun
1958. Sang inovator bernama Momofuku Ando, pria berdarah Jepang Taiwan.
Berkat
inovasi kreatif Momofuku Ando, mi jadi tahan lama. Mi bisa disimpan 4-12 bulan,
lho.
Selain itu, orang dapat menyiapkan mi dalam waktu singkat, hanya sekitar 3-4 menit. Enggak perlu olah otot ala gulung-renggang-adonan lagi. Mi cukup direbus di dalam air lalu diberi bumbu yang juga tersedia dalam kemasan. Praktis.
Selain itu, orang dapat menyiapkan mi dalam waktu singkat, hanya sekitar 3-4 menit. Enggak perlu olah otot ala gulung-renggang-adonan lagi. Mi cukup direbus di dalam air lalu diberi bumbu yang juga tersedia dalam kemasan. Praktis.
“Aku
capek. Untung ada mi instan,” cerita teman saya tentang menu malamnya
kemarin.
Teman saya, saya dan banyak orang lainnya sering menjadikan mi kering sebagai
solusi saat kepepet.
Mi Instan dan Kesehatan
Menurut
para ahli kesehatan, mi instan bisa menyebabkan masalah kesehatan. Penyebabnya
tak lain karena kandungan garam, lemak dan kalori mi instan tinggi.
Kandungan
tersebut berasal dari bahan-bahan yang justru membuat mi instan tahan lama. Apa
saja, sih?
Pertama,
pengeringan mi instan umumnya menggunakan proses penggorengan. Mi digoreng dalam
minyak bersuhu 140-160 derajat Celcius. Kandungan air dalam mi tinggal 2-5 %
saja.
Kedua,
mi instan dibuat dari campuran tepung terigu, minyak kelapa sawit dan garam.
Selain itu, bumbu penyedap kaldunya juga mengandung garam. Alhasil, kandungan
garam dan karbohidrat mi instan tinggi.
Pengalaman Pertama Menyantap Mi
Tropicana Slim
Suatu
hari, saya membaca pengalaman seorang teman mengonsumsi Mi Kering Tropicana
Slim. Tropicana Slim mengeluarkan produk
mi? Bukannya mi salah satu pantangan bagi orang yang berdiet? begitu pikir
saya.
Penasaran,
saya cari Mi Kering Tropicana Slim di pasar swalayan. Ketemu. Di kemasannya
tertera info kalau Mi Kering Tropicana Slim rendah garam, lemak dan kalori. Hm, saya tambah penasaran. Saya pun membeli.
Di
rumah, saya langsung mengolahnya. Sesuai kebiasaan saya kalau memasak mi
instan, saya menuangkan bumbu Mi Kering Tropicana Slim sedikit dulu. Saya
cicipi, gak terasa. Tambah lagi, belum terlalu terasa. Akhirnya, saya
memutuskan memakai semua.
Benar,
lho, waktu saya santap, rasa asin Mi Kering Tropicana Slim pas. Padahal, biasanya, kalau saya masak mi instan, hanya sedikit bumbunya yang saya pakai. Soalnya, asiiin. Dokter menasihati saya, "Kurangi garam."
Satu
lagi, selesai makan Mi Kering Tropicana Slim, saya tidak merasa begah, engap. Ternyata, menurut
informasi di bit.ly/mitropicanaslim, Mi Kering Tropicana Slim dikeringkan
dengan proses panggang, bukan goreng. Jadi, rendah lemak dan kalori. O, pantas saja. Sip, deh. Mi Kering Tropicana Slim jadi pilihan kalau lagi kepingin makan mi instan.
Ada mi sehat ini sangat bermanfaat.
BalasHapussaya suka mi, karena usia, saya harus memebatasi makan mi heheh
Namun info mi sehat ini memberi pilihan yang bagus
Makasih mba Nancy
Hai, Mbak Nefertite! Kayaknya, godaan makan mi itu memang besar ya ... hehehe ....
BalasHapusmemang betul, kalau ingin mengonsumsi sesuatu, kita musti lihat kandungannya terlebih dulu.