Mau jadi juru masak? Boleh-boleh saja.
Tapi, hobi masak dan gemar mencoba makanan, kan? O, iya, juga harus punya
pengetahuan tentang dunia kuliner. Apa saja? Banyak. Di antaranya,
teknik-teknik memasak serta aneka bahan makanan.
Mereka yang ingin serius menekuni
profesi ini, biasanya mendaftarkan diri menjadi siswa sekolah memasak. Begitu
pula profesi-profesi lainnya. Pilot, dokter, tentara, pengacara, guru, penari,
pemusik. Bahkan, untuk menjadi pendeta, seseorang harus menempuh pendidikan
teologi dan praktik pelayanan.
Namun, ada satu profesi yang
melibatkan tanggung jawab sangat besar, tetapi pendidikan formal untuk melakoni
profesi itu tidak ada. Profesi itu bernama orangtua. Sebuah profesi yang
otomatis dianugerahkan kepada tiap pasangan suami istri begitu mereka memiliki
anak. Sayangnya, orangtua tidak otomatis memiliki keterampilan dan kemampuan
mengasuh anak begitu anak lahir.
Mungkin itu sebabnya, Pendeta Frank
yang diperankan Robin Williams dalam film License to Wed, mengharuskan
pasangan kekasih Sadie dan Ben untuk latihan mengurus bayi artifisial. Mengurus
bayi-bayian itu adalah salah satu bagian dari kursus persiapan pernikahan,
meskipun masa bayi hanyalah satu dari tahapan-tahapan pertumbuhan anak.
Menjadi orangtua memang tidak mudah.
Kebutuhan anak terus berubah seiring pertumbuhannya. Tantangan yang anak hadapi
juga berubah dari waktu ke waktu. Seiring pertambahan usia, anak tidak akan
hanya berinteraksi dengan orangtua, tetapi juga dengan orang-orang di luar
lingkungan rumah.
Tidak ada cara lain, orangtua harus
belajar. Untuk apa? Tentu saja supaya bisa menjadi orangtua yang berhikmat dan
bijaksana.
Bagaimana caranya? Selain learning
by doing, para bunda dan ayah bisa juga mengikuti workshop, seminar atau parenting
talkshow. Membaca aneka literatur juga sangat membantu, apalagi
tulisan-tulisan yang ditulis para ahli perkembangan anak.
Anakku, Buah Hatiku yang ditulis oleh Henny Wirawan,
seorang psikolog dan psikoterapis, memuat panduan mengasuh anak. Anakku, Buah Hatiku juga
membahas beberapa masalah yang berpotensi terjadi pada anak, seperti stres, bullying,
pornografi, kekerasan, dan penculikan. Semua disajikan secara praktis agar
dapat dipahami oleh orangtua dari berbagai latar belakang pendidikan.
Harapan Henny Wirawan, dengan membaca Anakku, Buah Hatiku, orangtua
dapat mempraktikkan pola asuh yang baik. Dengan begitu, anak dapat tumbuh
bahagia dan sejahtera.
64 halaman, Rp22.000, terbitan BPK Gunung Mulia. Edisi cetak ulang berkaver baru |
Keistimewaan buku ini:
- Penulisnya seorang psikolog klinis dan psikoterapis yang punya segudang pengalaman. Ia sering menjadi pembicara, fasilitator dan moderator di banyak seminar serta pelatihan tentang pendidikan, pola asuh anak, maupun masalah-masalah sosial.
- Disajikan dengan gaya bahasa sehari-hari sehingga mudah dipahami oleh orangtua dari berbagai latar belakang pendidikan.
- Memuat 18 topik pembahasan.
- Harga terjangkau.
Posting Komentar
Posting Komentar